If you lose your passion about your job. Don’t grumbling about it. Just find the new one.
-Mario Teguh-
Pernah nggak mikir apa sih sebenarnya yang membuat kita bisa bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore, dari Senin hingga Jumat?
Apakah karena 'passion' ataukah sebuah tuntutan kehidupan semata?
Kehilangan passion dalam pekerjaan yang ujungnya menimbulkan rasa bosan memang bisa terjadi pada siapa saja. Untuk bidang pekerjaan apa saja. Kapan saja. Di mana saja.
Ada sebagian orang di sekeliling saya beitu bersemangat dalam menjalani pekerjaannya. Berangkat pagi, pulang malam. Namun ada juga sebagian yang nampak begitu apa adanya dengan pekerjaannya. Berangkat agak siangan, pulang agak pagian.
Dua-duanya pasti merasakan hal yang sama, capek. Bedanya, yang pertama capeknya lebih ke badan, sedangkan yang kedua capeknya lebih ke hati. Yang pertama capeknya karena mengerjakan semua hal dengan sepenuh hati, kalau yang kedua mengerjakan pekerjaan dengan setengah hati.
Kok tahu?
Sebelum saya jawab, saya mau lanjut cerita dulu.
Beberapa minggu lalu saya sempat chatting dengan teman saya, sebut saja si B. Lama tidak bertemu, ternyata saat ini B sedang mengambil program S2 di salah satu PTN di Jakarta. Saya pikir karena alasan sekolah inilah yang membuat teman saya itu keluar dari pekerjaannya. Ups, ternyata saya salah. Bosan, begitu alasan si B meninggalkan pekerjaannya dan melanjutkan sekolah.
Thek, membaca sebaris kalimat di ym tentang alasannya keluar dari pekerjaan membuat saya jadi melihat diri saya sendiri.
Pengalaman bekerja saya memang belum banyak, lha wong saya sendiri baru di wisuda di awal 2008. Karier profesional saya (haiyah bahasanye! :D), baru saya awali di tahun yang sama. Meski sebenarnya 1,5 tahun sebelum lulus kuliah, saya sambil nyambi bekerja di sebuah radio berita di Bandung. Bukan sebagai freelancer, tapi sebagai officer yang juga sudah memiliki pendapatan dan status yang tetap. Banyak lemburnya juga. Tapi ya itu, status mahasiswa membuat banyak orang mengganggap saya hanya ’main-main’ dan belum serius bekerja (walah, kalau main-main nggak mungkin saya terkadang harus bekerja dari pagi hingga malam :D).
Kalau ditotal sih saya baru 3,5 tahun bekerja. Kalau dihitungnya dari sejak lulus kuliah, saya baru akan 2 tahun bekerja.
Dengan pengalaman kerja baru sekitar 3,5 tahun, sudah pantas belum ya kalau saya bilang saya bosan bekerja?
Kalau untuk bekerja sampai saat ini saya belum pernah merasa bosan. Namun saya pernah merasa bosan terhadap apa yang sedang saya kerjakan. Jenuh, stuck dan tanpa passion – sebuah rasa yang selalu berada di urutan pertama dalam tiap hal yang saya kerjakan-. Itu yang saya rasakan. Makanya saya jadi tahu bedanya bekerja dengan passion dan tanpa passion.
Percaya deh, hasil bekerja dengan ’passion’ hasilnya akan sangat jauh berbeda jika dibanding dengan bekerja tanpa ’passion’.
Percaya deh, hasil bekerja dengan ’passion’ hasilnya akan sangat jauh berbeda jika dibanding dengan bekerja tanpa ’passion’.
Nah, kalau ’passion’ yang membuat kita bersemangat dalam bekerja itu menghilang, menurut saya hanya tinggal 2 pilihan. Find your passion about your job back, or do as Mr. Mario Teguh said :’just find the new one’ :). Dan itu sah-sah saja kok, everyone deserves for something better, right?
0 comments:
Post a Comment