6 bulan – 1 tahun setelah lulus kuliah, pertanyaan yang paling sering terdengar adalah ‘sekarang kerja di mana’?. Lewat dari 1 tahun semenjak wisuda, pertanyaan berkembang menjadi ’kapan nikah?” :D:D
-----------------------------------------------------------
Huff, hari ini mati lampu (lagi!). Untung batre laptop masih full. Buka ym. Eh ada si Ceceu, teman les bahasa Inggris saya dulu waktu kuliah di Bandung, sedang on line juga. Sekian lama tidak bertemu, langsung deh serentetan pertanyaan dan jawaban, juga pertanyaan balik ditambah beragam jenis smiley menghiasi ruang chatting ym kami. Namanya juga teman lama, banyak hal yang kita perbincangkan di sore itu. Salah satunya adalah masalah undangan (eits, bukan undangan meeting loh ya :D).
Ternyata si Ceceu sudah sangat bosan ditanya tentang masalah itu (haha, sama Bu :D).
Sejak sekitar 6 bulan lalu, setelah hampir 1 tahunan semenjak saya lulus kuliah dan dapat mulai menghidupi diri saya sendiri secara finansial, pertanyaan seputar undangan mulai berdatangan. Dari keluarga, rekan kerja maupun dari teman-teman (meski kalau dari teman-teman lebih banyak bercandanya daripada seriusnya :p).
Perbedaan cara berfikir, I have guessed it. Antara saya dan penanya. Mungkin bagi sebagian orang tua, ketika anak atau keponakan perempuannya telah lulus kuliah, memiliki pekerjaan tetap dan bisa hidup mandiri, apa lagi yang akan dicari selain pendamping hidup (halah, bahasa gw! :p). Sementara buat kita, bisa jadi pekerjaan saat ini hanyalah sebuah batu loncatan dan tempat belajar untuk kita mencari pekerjaan lain yang lebih baik lagi. Bagi sebagian orang tua, usia 23, 24 atau 25 tahun mungkin merupakan usia yang sudah matang untuk menikah, namun buat sebagian dari kita, justru di usia-usia itulah masa-masa kita giat bekerja dan menimba pengalaman.
Based on this different thinking, though I usually get bored to have this question, but I keep enjoying answering it and thinking that this is one attention from others to myself. Well I guess so :D
Semakin banyak orang yang bertanya, akan semakin banyak pula orang yang mendoakan, bukan ? :-)
0 comments:
Post a Comment