Kok lo nggak pake Blackberry aja sih Mir?
Tanya seorang teman waktu melihat handphone saya beberapa waktu lalu.
Gantian saya yang balik bertanya ke teman saya :
Wajib gitu pake Blackberry? :D
---------------------------------------------------------------------------
Yup, demam Blackberry sedang mewabah. Di kantor, mall, bis, kereta, stasiun, ada aja yang lagi pegang Blackberry. Sedang makan, mengetik di komputer, antre bayar barang di kasir, sampai lagi ngipasin ayam bakar (ini khusus tentang penjual ayam bakar di dekat kantor saya :p) masih saja sambil menggenggam BB. Ke toilet ataupun akan beribadah, BB tetap dibawa. Sedang mengobrol, menyetir, bertemu dengan teman-teman lama, atau ketika sedang menonton televisi, mata masih saja melirik ke BB.
Kok saya jadi keliatannya mengamati banget ya para pengguna BB di sekitar saya? Hehe :)
Kalau sampai sekarang saya belum (ingin) memakai Blackberry, setidaknya karena saya :
1. Belum merasa perlu untuk mengecek dan atau mengirim email setiap waktu (kecuali nanti ya kalau saya sudah menjadi penulis sukses, seorang bos, atau wanita karir beneran yang butuh koneksi internet setiap saat, haha);
2. Bosan kalau online di ym, g-talk atau windows live messenger terlalu lama;
3. Tidak terlalu suka meng-update status saya di facebook ataupun twitter setiap waktu dan berlama-lama mantengin dua jejaring sosial tersebut;
4. Sudah punya modem di kos yang siap dicolok kapanpun (kasihan tar si modem mubazir lagi :p); dan
5. Masih merasa bahwa life still goes on even without BB, and am still alive without it :D
Eh, tapi saya nggak bilang lho kalau saya tidak suka BB. Saya juga nggak bilang kalau saya tidak mau menggunakan BB. Saya kadang cuma merasa gemes aja kalau melihat teman atau orang yang hanya sibuk dengan BB-nya dan seolah-olah tidak peduli dengan hal lain. Seolah-olah yang lain tidak ada.
Well, anyhow it’s about everyone option. Ini tergantung juga dari kebutuhan tiap orang. BB bisa jadi begitu penting ketika sedang berada di luar kantor atau bepergian jauh, padahal ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya. BB bisa jadi merupakan alat komunikasi yang sangat berguna bagi orang yang pekerjaannya membutuhkan koneksi internet setiap saat.
Nah, berhubung secara kebutuhan saya merasa belum perlu menggunakan BB, dan saya pikir BB masih terlalu mahal kalau hanya digunakan untuk gaya-gayaan, makanya saya belum memakai Blackberry (meski pernah juga saya berandai-andai kalau saya punya BB mungkin saya tidak akan tersiksa dalam setiap kemacetan). Well, setidaknya untuk saat ini :D.
Oh ya balik lagi ke alasan kenapa saya belum memakai Blackberry tadi, ada satu yang terlewat. Alasan no 6 : soalnya uang saya sekarang ini juga belum cukup untuk beli BB, hahaha… :).
0 comments:
Post a Comment