Sore ini, sewaktu mau turun dari bis sepulang dari ber-weekend di Bandung, ada pemandangan tidak biasa di depan saya. Awalnya saya heran plus agak kesel, kok ibu di depan saya cuma berdiri saja di depan bangku penumpang dan tidak segera turun sehingga menahan orang-orang dibelakangnya untuk turun. Agak lama, sekitar 3 menitan lebih (3 menit lumayan lama lho buat orang yang sudah capek, ngantuk dan ingin cepat-cepat turun dari bis :D).
Ternyata si Ibu tersebut menunggu suaminya yang sudah menunggu di shelter bis untuk naik dulu ke dalam bis dan menggendong putra mereka. Waktu saya lihat si Bapak - suami ibu tersebut- mengangkat putranya, barulah saya menyadari apa yang membuat si Ibu berdiri di dalam bus dan tidak turun-turun.
Ibu itu membawa 1 buah tas yang besar dan berat (terlihat dari isinya yang penuh dengan pakaian dan perlengkapan bayi). Sedangkan putra mereka, seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahunan, (sepertinya) memiliki kekurangan fisik. Tubuhnya begitu kurus dan lunglai saat digendong ayahnya. Wajahnya sama sekali tak menunjukkan reaksi apapun layaknya anak usia tersebut.
Saya turun dari bis persis di belakang mereka. Waktu mereka menuju mobilnya yang diparkir di depan shelter bis, saya melihat si Bapak terus menciumi pipi dan kening anaknya. Sang ibu berjalan di belakangnya sambil mengangkat tas dan sesekali membelai kepala anaknya.
Begitu sampai di mobil, mereka terlihat bahu membahu agar putranya bisa masuk ke dalam mobil. Ibu itu menaruh tasnya, kemudian membukakan pintu untuk si Bapak yang lantas berusaha memasukkan putranya ke dalam jok mobil. Begitu si anak ada didalam mobil, entah duduk atau berbaring saya kurang tahu pasti, bapak dan ibu itu terlihat masih mengajak bercanda dan melempar senyum ke anaknya sebelum menutup pintu dan mereka sendiri juga masuk ke dalam mobil.
Duh, tersentuh saya melihatnya. Betapa tiap orang tua mempunyai kasih sayang yang begitu luas untuk anaknya, tak peduli bagaimanapun kondisi anaknya.
By seeing that touching moment, tiba-tiba saya jadi teramat kangen dengan ke dua orang tua saya.
0 comments:
Post a Comment