Sunday, October 31, 2010

Sudah Ber-BB :)

Lo beneran pake BB Mir? Blackberry kan, bukan Blueberry? :D
-Sms seorang teman, akhir Oktober ini-
---------
Yup, akhirnya saya pakai BB. Bukan dipakai untuk sekedar gaya-gayaan, ataupun mengikuti trend jaman sekarang:).

Agar bisa terkoneksi dengan email kantor dan gmail (ups, kesebut deh :p), itu alasan kenapa akhirnya saya membeli BB.
Awalnya saya justru kurang suka dengan benda satu ini yang booming sejak sekitar beberapa tahun lalu. Alasannya simpel: sekian teman menggunakan BB hanya untuk facebook-an, chatting atau juga BBM-an, dan (sepertinya) malah lupa dengan pekerjaannya.
Mau berangkat bermain bulu tangkis, update status. Waktu pertandingan bulu tangkis tinggal 5 menit lagi, masih nyempetin update status. Pertandingan masuk waktu istirahat, bisa baca dari update statusnya. Pas kalah, eh update lagi. Buset dah :p Tapi giliran pekerjaan, nanti-nanti terus jawabannya (maaf, sama sekali tidak bermaksud menyindir siapapun, itu juga saya baca dari status teman yang non bb :D) .
Itu yang membuat saya nggak suka dengan BB, membuat orang (seolah-olah) jadi egois dan menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan bertahan untuk tidak pakai BB.
Hingga, modem dari salah satu provider internet yang saya gunakan selama ini seringkali tidak ada sinyal saat saya bawa ke site, layanan web mail di kantor pun diblock padahal ini merupakan satu-satunya cara agar tetap dapat stay in touch dengan beberapa sahabat, ditambah pekerjaan saya juga  yang sebagian besar di lapangan sehingga tidak setiap saat saya bisa terkoneksi dengan layanan email kantor.
Itu yang membuat saya kemudian memutuskan membeli BB. Blackberry, bukan Blueberry, apalagi Beriberi (ini versi keponakan saya, hehe).
Begitu punya BB, saya jadi tahu alasan kenapa banyak orang yang seolah-olah menjadi egois kalau sudah berkutat dengan BB-nya. Facebook, twitter atau you tube dapat dibuka kapan pun. Belum lagi ym, g-talk maupun MSN, bisa online 24 jam.
Makanya ym, g-talk atau MSN saya hanya online kalau malam (eh kadang siang online juga sih, kalau pas suntuk, hihi :p), begitu juga dengan facebook yang malahan jarang saya buka. Pengecualian hanya untuk twitter, yang seringkali saya buka sebagai sarana tempat menumpahkan isi hati (hadeuh naon sih :p). Beda dengan email kantor yang rutin saya cek ataupun ber-BBM-an dengan rekan kerja atau atasan saya di kantor.
Karena saya nggak ingin orang yang melihat saya ketika memakai BB menjadi kesal atau sebal, seperti dulu yang sering saya rasakan ketika melihat orang lain yang sedang asyik ber-BB tanpa mengindahkan lingkungan sekitar.
Karena itulah, saya masih tetap sebal dengan orang-orang yang selalu ‘nyenthuk’ dengan BB-nya semata-mata hanya untuk membuka facebook atau chatting. Atau ber-BBM-an masalah pribadi, ketika rekan kerja lainnya sedang pontang panting menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Karena kita lah yang harus mengendalikan BB, bukan BB yang mengendalikan kita :)

0 comments: