Beberapa hari ini saya merasa sangat mudah menangis. Hal sekecil apapun terkadang bisa membuat saya ingin meneteskan air mata. Padahal, sebenarnya saya merasa tidak ada masalah yang cukup berat yang membuat saya harus menangis, atau setidaknya merasa ingin menangis.
Biasanya saya tidak mudah menangis. Saya baru akan menangis ketika saya merasa sangat kecewa ataupun marah, namun lebih sering saya menangis karena terharu.
Tapi terkadang saya juga menangis hanya sekedar untuk menumpahkan kekesalan atau ganjalan di hati saya, agar perasaan saya menjadi lega. Dan biasanya, tidak memerlukan waktu yang terlalu lama pula buat saya untuk segera berhenti menangis.
Saya akui memang saya cukup mellow. Saya hampir selalu meneteskan air mata setiap kali melihat reality show tentang kehidupan masyarakat kecil seperti Bedah Rumah ataupun tayangan ketika pedagang kaki lima digusur. Saya juga selalu tersentuh melihat orang-orang yang sudah berumur namun masih harus bekerja berat.
Saya lebih senang mendengarkan suara hujan daripada berjemur di bawah sinar matahari yang hangat. Saya sering mencatat quote dari tokoh-tokoh terkenal yang saya temukan di lagu, film, buku, majalah, televisi atau radio yang membuat saya terinspirasi. Saya lebih menikmati mendengarkan lagu-lagu slow meskipun lagu-lagunya Bonjovi atau Go Go Dolls selalu ada dalam play list musik saya. Saya juga selalu memilih tempat duduk di dekat jendela tiap bepergian agar bisa menikmati indahnya perjalanan.
Tapi belum pernah saya merasa semelankolis ini sehingga sedikit-sedikit merasa ingin menangis. Ingin meneteskan air mata saya.
Semoga ini hanyalah pengaruh dari beberapa deadline pekerjaan yang hampir bersamaan beberapa waktu ini. Atau pengaruh emosional dari target-target yang ingin saya capai. Ataupun pengaruh pergantian cuaca yang cukup ekstrim akhir-akhir ini yang beberapa kali juga ikut mengganggu kondisi kesehatan saya. Atau apapun itu yang make sense dan bisa dijelaskan.
I hate myself when I feel like crying for no reason..
0 comments:
Post a Comment