Rasanya sangat menyebalkan sekali.
Awalnya, ada teman yang menginformasikan jika ia membaca tulisan ‘Pesona Batik Papua’ yang saya tulis bulan Juni 2011 lalu setelah ke Pekan Penas di Tenggarong, yang dicopas di forum Kaskus dan tanpa pencantuman link saya.
Cekidot Gan link-nya yang copas J
Di waktu lain, saat saya sedang mencari tahu letak wilayah suku Dayak Bahau yang disebut merupakan pengrajin batik di Kaltim, eh malah nemu dua link di bawah ini yang juga meng-copas tulisan saya tentang Batik Kaltim, sampai sefoto-fotonya.
Duhai agan, Mas dan Mbak para pemilik account dan blog di atas, yuk ah hargai karya orang lain. Monggo saja tulisan saya dicopas, tapi mbok ya dicantumkan link-nya.
Ini ya saya kasih contoh tulisan saya yang juga dicopas di sebuah forumnamely Selapa, tentang keindahan seni ukir di kampung Batu Bura, kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, disertai pencantuman link sumber tulisan saya.
www.selapa.com/forum/viewtopic.php?f=11&t=293
Cek juga deh semua tulisan saya, pasti saya cantumkan sumbernya jika banyak kalimat yang saya quote. Jikalau pun hanya saya jadikan referensi, tetep saya tulis juga.
Kenapa? Karena itulah bentuk rasa penghargaan saya ke para penulis tulisan tersebut. Tidak semua orang mampu menghasilkan tulisan seperti sumber yang kita copas atau jadikan referensi, that’s why, we have to appreciate them.
Agree? Harus setuju dong, kalau nggak mending nggak usah punya blog dan ngaku suka nulis kalau ternyata tulisannya copas dari tulisan orang semua.. J